Judul : 500 Days of Summer Genre : komedi cinta Durasi : 1 jam 35 menit Bintang : Zooey Deschanel dan Joseph Gordon-Levitt Sutradara : Marc Webb Peresensi : Prima Yustitia L |
Pada hari ke-28, gayung bersambut. Tom mendapat lampu hijau untuk mengenal Summer lebih jauh. Sejak itu, hari-hari Tom menjadi lebih hidup. Seratus hari pertama “hubungan tanpa status” mereka, semuanya berjalan lancar. Mereka banyak melakukan aktivitas bersama, berjalan-jalan, nonton film, makan malam, ke toko musik, dan mengagumi hasil arsitektur. Keduanya memiliki banyak kesukaan yang sama dalam hal musik sehingga mereka merasa cocok satu sama lain.
Tom sendiri sebenarnya sangat mencintai Summer dan ingin melangkah ke tahap serius bersamanya, setidaknya ia ingin sebuah kepastian tentang hubungan mereka. Tetapi, ketika Tom menanyakan hal itu pada Summer, ia menganggap enteng pertanyaan itu. Ia bersikeras selama mereka bahagia dengan keadaan mereka yang sekarang, maka let it flow, tidak perlu mempermasalahkan hal lain. Sejak awal Summer sudah mengatakan bahwa hubungan mereka sebatas teman dekat, tidak lebih. Summer percaya bahwa cinta itu fiktif, semua pernikahan hanya berakhir pada perceraian. Itulah mengapa ia tak mau berpacaran dengan laki-laki manapun.
Hubungan Tom dan Summer diuji setelah hari-hari ke-290 mereka. Awalnya, Summer nampak bosan dengan hubungan mereka. Hubungan mereka makin memburuk setelah mereka bertengkar dan terungkaplah fakta bahwa Summer masih menganggap Tom sebagai seorang kawan, tak lebih. Mereka tak pernah bertemu sejak itu. Tom berusaha memperbaiki keadaan, tapi tak pernah berhasil. Tanpa seorang Summer, hari-hari Tom redup, tak lagi summer.
500 Days of Summer menggambarkan hidup seorang Tom Hansen ketika ia berusaha merebut hati seorang wanita, mempertahankannya, dan perjuangannya untuk bangkit kembali setelah patah hati. Seluruh momen itu digambarkan dengan sangat baik oleh Marc Webb. Contohnya, saat Tom berbunga-bunga karena cintanya yang tengah bersambut, digambarkan Tom menari dan menyanyi bersama orang-orang yang ia temui di jalan.
Film ber-genre komedi cinta ini berhasil menceritakan fenomena kehidupan sekarang, di mana banyak orang yang ingin memiliki hubungan tetapi tidak ingin terikat dengan sebuah status. Di sisi lain, film ini mampu menjebak perkiraan penonton tentang ending-nya. Walaupun pada awalnya kisah Tom dan Summer layaknya semua film cinta, di tengah dan menjelang akhir cerita, penonton akan dibuat kaget dengan perkembangan cerita.
Alur yang rumit menjadi magnet tersendiri bagi film komedi cinta ini. Dari awal film, penonton disuguhi sebuah scene tentang akhir kisah ini. Kemudian, di sepanjang film, alur cerita dibuat meloncat-loncat. Kadang berada pada awal cerita, lalu meloncat ke tengah, seperti itu berulang kali. Adanya tulisan hari ke-sekian pada awal scene menandakan latar waktu yang berubah, hal ini agak membantu menikmati alur flash back film. Walaupun demikian, jalinan cerita yang maju mundur menarik perhatian penonton untuk terus menyimak film hingga akhir